Thursday, May 12, 2016

Rahasia Kandungan Lemak Tengkawang


Tanaman Tengkawang (shorea sp) termasuk famili Dipterocarpaceae. Famili ini tumbuh baik, didaerah tropis dengan curah hujan tinggi seperti Afrika, India, New Guinea, Kalimantan dan Malaya. Pulau Kalimantan dianggap sebagai daerah asal pohon tengkawang. Famili Dipterocarpaceae terdiri dari 13 genera dan 300 jenis. Umumnya biji yang dikumpulkan berasal dari genus shorea dan isoptera. Tengkawang dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah, asalkan cukup sinar matahari dan tidak berpasir. Dapat tumbuh secara alami pada lereng-lereng gunung dengan ketinggian sekitar 900-1200 meter dari permukaan laut.

Disamping biji tengkawang sebagai penghasil lemak, kayu tengkawang digunakan sebagai bangunan, pelampung, tripleks dan kertas. Kayu tengkawang dalam perdagangan dikenal dengan nama meranti, kapur, kuning dan lain-lain. Pohon tengkawang juga menghasilkan damar.

Umumnya lemak tengkawang disebut juga Green butter atau Borneo Tallow. Di Serawak dinamakan "engkabang" atau "abang" sedangkan di Malaya bernama minyak tengkawang, dan dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Illipe nut.

Kadar lemak dalam biji tengkawang berbeda-beda, tergantung dari jenis dan mutu biji, tapi umumnya berkisar antara 50-70 persen. Biji tengkawang yang berasal dari Shorea aftera BURCK mengandung lemak dengan jumlah terbesar, yaitu sekitar 45-50 persen, sedangkan yang berasal dari biji Shorea robusta ROXB kira-kira sekitar 14 persen.



Umumnya biji tengkawang berasal dari buah yang telah jatuh sendiri, dan buah tersebut telah terkupas secara alami. Bila buah yang jatuh belum terkupas, maka biji dipisahkan dari kulit buahnya dengan merendam dalam air selama beberapa minggu. Cara lain adalah dengan jalan menumpukan buah di tempat yang lembab sampai berkecambah, sehingga kulit buah terlepas. Selanjutnya biji dijemur. Biji kering dikenal dengan nama "Padi tengkawang" atau Borneo illipe nut.

Komposisi Kimia Lemak Tengkawang

Ekstraksi lemak dari biji tengkawang dapat dilakukan dengan berbagai cara. di Kalimantan cara memperoleh lemak tengkawang masih bersifat tradisional, yaitu dengan cara mengukus biji selama 2 jam, setelah ditumbuk halus. Pada pengukusan ini lemak akan mencair dan terapung di permukaan air, kemudian dipisahkan dengan sendok dan dimasukkan kedalam tabung. Bagian ampasnya ditambah sekam agar mengeras kemudian dibungkus dan dipress, sehingga minyak keluar. kira-kira 15 jam kemudian minyak tersebut akan membeku dan dapat disimpan sampai bertahun-tahun lamanya.

Lemak biji tengkawang terdiri dari trigliserida yang mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Setiap jenis tengkawang mempunyai sifat fisiko kimia minyak yang berbeda-beda. Lemak dari tanaman jenis Shorea Lepidota BL mempunyai titik cair 35C.

Biji tengkawang merupakan penghasil lemak yang baik untuk dikonsumsi langsung dan untuk industri, misalnya sebagai minyak goreng, campuran kosmetik, obat-obatan, pembuatan sabun, lilin, dan permen cokelat. Di Eropa minyak tengkawang berfungsi sebagai pengganti lemak cokelat dalam pembuatan cokelat, karena sifat lemak tengkawang yang hampir sama dengan lemak cokelat.

Minyak tengkawang merupakan sumber kalori. menambah cita rasa bahan pangan dan sebagai sumber asam lemak esensial (jumlah asam oleat sebesar 38 persen dari total asam lemak.)



No comments:

Post a Comment