Wednesday, May 11, 2016

Rahasia Kandungan Minyak Kedelai


Kedelai sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, berasal dari asia timur (china, korea dan indonesia) ditanam sejak tahun 1750. Kedelai (Glycine Max L) adalah tanaman semusim yang biasa diusahakan pada musim kemarau, karena tidak memerlukan air dalam jumlah besar, umumnya kedelai tumbuh didaerah dengan ketinggian 0 sampai 500 meter dari permukaan laut.

Kedelai termasuk tanaman berbiji ganda, berakar tunggang. Pada akhir tumbuh bintil-bintil akar berisi Rhizobium Japonicum yang dapat mengikat nitrogen dari udara. Bunga kedelai disebut bunga kupu-kupu yang biasa bergerombol di bawah ketiak daun dengan jumlah bunga 13-15 buah, tetapi 75 persen dari bunga ini sering gugur.

Kadar protein didalam kedelai berhubungan dengan kadar non-proteinnya. jika kadar protein naik maka kadar lemak menurun sebesar 0,33 persen, gula 0,33 persen, sisanya holoselulosa dan pentosa. Jumlah fosfatida dalam kedelai sekitar 2 persen yang terdiri dari lesitin dan sepalin. Lesitin digunakan sebagai bahan pengempuk dalam pembuatan kue atau roti.

Kadar minyak kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serealia. Kadar protein kedelai yang tinggi menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber protein daripada sumber minyak. Asam lemak dalam minyak kedelai sebagian besar terdiri dari asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Asam lemak esensial dalam minyak dapat mencegah timbulnya athero-sclerosis atau penyumbatan pembuluh darah.


Minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat digunakan untuk pembuatan minyak salad, minyak goreng serta untuk segala keperluan pangan. Lebih dari 50 persen produk pangan dibuat dari minyak kedelai, terutama margarin dan shortening. hampir 90 persen dari produksi minyak kedelai digunakan dibidang pangan dan dalam bentuk telah dihidrogenasi, karna minyak kedelai mengandung lebih kurang 85 persen asam lemak tidak jenuh.

Minyak kedelai juga digunakan pada pabrik lilin, sabun, varnish, lacquers,cat, semir, insektisida dan desinfektans. Bungkil kedelai mengandung 40-48 persen protein dan merupakan bahan makanan ternak yang bernilai gizi tinggi, juga digunakan untuk membuat lem, plastik,larutan yang berbusa, rabuk dan serat tekstil sintesis.

Bila minyak kedelai akan digunakan dibidang non pangan, maka tidak perlu seluruh tahap pemurnian dilakukan. Misalnya untuk pembuatan sabun hanya perlu proses pemucatan dan deodorisasi agar warna dan bau minyak kedelai tidak mencemari warna dan bau sabun yang dihasilkan.


No comments:

Post a Comment